TNI dan Warga Tanam 900 Mangrove Di Pantai Atapupu-Belu

on Tuesday, January 24, 2017

 
Danramil Atapupu, Mayor Nyoman Mahayasa bersama Camat Kakuluk Mesak, Tarsi Naisali (tengah) dan Kepala Depo Pertamina Atapupu, Frans Moris menanam mangrove di Pantai Atapupu, Sabtu (21/1/2017).


ATAMBUA- Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Koramil Atapupu, Kabupaten Belu bersama anggota TNI dari Satgas Pamtas RI-RDTL, serta masyarakat setempat melakukan penanaman 900 anakan mangrove sepanjang Pantai Atapupu, Desa Jenilu, Sabtu (21/1/2017).
Turut terlibat dalam aksi penanaman mangrove, Camat Kakuluk Mesak, Tarsi Naisali, Kepala Depo Pertamina Atapupu, Fransiskus Moris, Kepala Desa Jenilu, Paulus Kaper serta masyarakat setempat.
Komandan Koramil Atapupu, Mayor Inf. Nyoman Mahayasa kepada Pos Kupang di lokasi penanaman mangrove mengatakan, dirinya menginisiasi aksi penanaman mangrove karena melihat besarnya manfaat mangrove bagi kehidupan manusia dan juga kehidupan biota laut.
"Kita memilih menanam mangrove karena banyak manfaatnya, antara lain mencegah abrasi pantai, mengurai limbah dari darat yang masuk ke laut dan menjadi sumber makanan satwa laut," katanya.
Dijelaskannya, penanaman pada hari itu hanya 900 anakan mangrove karena keterbatasan bibit mangrove.
"Ini kegiatan perdana di tahun 2017. Sebelumnya pada tahun 2016 kita pernah melakukan aksi serupa. Kita berharap aksi ini memicu warga untuk turut menanam dan melestarikan hutan mangrove," ujarnya.
Pantauan Pos Kupang, aksi penanaman dilakukan mulai pukul 09.00 Wita. Anggota TNI dan warga terlebih dahulu menarik garis lurus dan menandainya menggunakan tali agar anakan yang ditanam sejajar lurus.
Camat Kakuluk Mesak, Tarsi Naisali dan Kepala Depo Pertamina Atapupu, Frans Moris menyambut baik kegiatan penanaman mangrove itu. Menurut keduanya, kegiatan itu sangat positif dan menyentuh masyarakat karena itu harus didukung.
 
POS KUPANG

P3UW Tanam Mangrove Di Bibir Pantai Bumi Dipasena Utama

on Sunday, January 22, 2017



TULANG BAWANG,  – Menyadari pentingnya mangrove bagi keberhasilan budidaya udang, pengurus P3UW Lampung, Sebuah organisasi petani tambak di Bumi Dipasena, ex PT Aruna Wijaya Sakti, Secara rutin mengadakan kegiatan penanaman mangroeve disekitar wilayah setempat.
Seperti yang dilaksanakan pada hari ini, Minggu (22/01/17). Puluhan pengurus P3UW menanam pohon mangrove di areal sabuk hijau pantai di Kampung Bumi Dipasena Utama.
Dikatakan Nafian Faiz, Ketua P3UW, Dipilihnya Kampung Bumi Dipasena Utama tempat Lokasi penanaman dengan mempertimbangkan beberapa hal, Diantaranya, Karena pantai Bumi Dipasena Utama tergolong yang cukup parah kerusakannya, Hal ini terjadi akibat Abrasi dan kesalahan pengelolaan dimasa lalu.
“Oleh karena itu pada kegiatan hari ini kami laksanakan di areal sabuk hijau pantai di Kampung Bumi Dipasena Utama, Agar kerusakannya tidak semakin parah tergerus abrasi.”Ujarnya.
Ditambahkan Nafian, Bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan untuk yang kesekian kalinya, “setelah penanaman kami pantau dan terus perkembangannya agar kondisi pantai disini semakin baik, Selain itu, Hari ini kami juga ada rapat internal disini, Ya rapat, Wisata dan sekalian menanam Mangrove.”Paparnya.
Sementara itu ditempat yang sama dikatakan Sekjen KIARA, dari jakarta Arman Manila, yang ikut hadir dalam rombongan penanaman pohon mangrove tersebut, Bahwa dari hasil penanaman mangrove yang sudah dilakukan selama ini, Saat ini sepanjang 2 KM bibir pantai sudah mulai kelihatan kembali menghijau.
“Kami merasa senang dengan mulai terlihat menghijau kembali bibir pantai ini, Artinya kerja keras masyarakat selama ini membuahkan hasil dan akan memberi manfaat besar bagi kehidupan yang akan datang.”Ucapnya. 

NEWS LAMPUNG TERKINI

Sandiaga Uno Tanam Mangrove dan Terumbu Karang di Kepulauan Seribu

on Saturday, January 21, 2017



JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Sandiaga Uno melakukan penanaman terumbu karang dan penanaman mangrove bersama warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu (21/1/2017).
Sandiaga mengatakan, penanaman mangrove dan terumbu karang merupakan kegiatan positif, di mana ada kegiatan pariwisata berbasis pelestarian lingkungan.
"Kami menanam mangrove dan terumbu karang, ternyata saya baru tahu kalau mangrove itu bisa tumbuh 1 sentimeter kalau tidak ada penangkaran," ujar Sandiaga, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Sandiaga melanjutkan, pihaknya saat ini butuh kebijakan yang berbasis kepada kearifan lokal dalam mengelola dan melestarikan wisata.
"Kami ingin Pemerintah DKI bisa mengelola dan melestarikan kearifan lokal," tuturnya.
Setelah melakukan penanaman mangrove dan terumbu karang, Sandiaga melanjutkan aktivitas dengan menjadi narasumber dalam pelatihan One Kecamatan One Center for Enterprenuership (OKE OCE) kepada warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

OKEZONE

Pelajar Tanam 2000 Bibit Mangrove di Desa Sumbernadi Ketapang

on Friday, January 20, 2017



KALIANDA - Puluhan pelajar di Desa Sumbernadi Kecamatan Ketapang melakukan gerakan menanam mangrove di kawasan pesisir pantai timur Ketapang, Jumat (20/1).
Kegiatan menanam mangrove ini juga diikuti warga dan berkerja sama dengan Babinsa dari Koramil Penengahan. Sebanyak 2.000 batang bibit mangrove ditanam di pesisir pantai desa tersebut.
Babinsa Desa Sumbernadi dari Koramil Penengahan Serda Eko Hariyanto mengatakan, penaman mangrove merupakan upaya dari masyarakat desa untuk melestarikan hutan mangrove di pesisir pantai timur yang saat ini kondisinya sebagian besar rusak parah.
Hutan mangrove, kata dia, memiliki fungsi penting dalam sistem ekosistem pantai. Keberadaan hutan mangrove bisa mencegah terjadinya abrasi pantai. Selain itu mangrove juga memberikan tempat bagi ikan dan biota laut lainnya untuk bisa berkembang.

LAMPUNG TRIBUN NEWS

Surabaya Agya Ayla Community Tanam Seribu Pohon Mangrove

on Sunday, January 15, 2017



SURABAYA - Kepedulian terhadap lingkungan wajib dimiliki oleh semua orang karena kondisi lingkungan yang sudah semakin menyedihkan saat ini. Dampak pemanasan global pada bumi juga sudah mulai terlihat di beberapa tempat di seluruh belahan dunia.
Banyak komunitas yang melakukan kegiatan peduli lingkungan, salah satunya yang dilakukan oleh Surabaya Agya Ayla Community (SAGA) beberapa waktu yang lalu yakni menanam seribu pohon.
Semakin banyaknya hutan yang gundul dikarenakan penebangan pohon secara liar menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi para anggota SAGA. Humas SAGA, Dede Nasrullah mengatakan para anggota SAGA sangat peduli dengan kondisi lingkungan. Apalagi karena pohon sangatlah penting untuk menyerap gas karbondioksida dan gas beracun lain di udara.
“Pohon  mampu menghasilkan oksigen yang merupakan sumber kehidupan semua makhluk hidup, maka dari itu kegiatan tanam pohon ini kami lakukan,” ujarnya. SAGA melakukan penanaman 1000 pohon mangrove di kawasan hutan mangrove Wonorejo Surabaya. Penanaman pohon itu diikuti anggota SAGA dan keluarga sehingga juga mengajarkan kepeduliaan lingkungan pada anak-anak mereka.
Kegiatan yang juga dilakukan bersamaan dengan kopi darat (kopdar) komunitas SAGA itu, menurut ketua SAGA, Antonius Raynald Mudrig, terinspirasi dari jasa J Sterling Morton, seorang pecinta alam dari Amerika yang giat mengkampanyekan gerakan menanam pohon.
“Sterling Morton bisa mengajak banyak orang untuk peduli terhadap pohon yang memiliki banyak fungsi,” jelasnya. Khususnya pohon mangrove yang menghalangi ombak dari laut sampai ke daratan sehingga mengurangi resiko adanya bencana alam yang datangnya dari laut.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian komunitas SAGA lingkungan dan mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan makhluk hidup. Untuk memerangi pemanasan global, mencegah banjir, tanah longsor, tempat hidup fauna (burung) dan membuat iklim mikro yang baik.
Hutan berfungsi sebagai penyerap dan penghasil O2 serta sebagai penyimpan atau penampung air dalam jumlah besar.
Bila hutan rusak, akibat yang ditimbulkan tidaklah sedikit dan akan menelan banyak korban jiwa. Seperti akan adanya tanah longsor, banjir bandang, dan lain sebagainya.
“Dengan jumlah luasan hutan yang tinggal sedikit tidak akan dapat menyerap gas rumah kaca sehingga akibatnya pengaruh global warming ini akan terus meluas di mana–mana,” katanya.
Surabaya Agya Ayla (SAGA) Community merupakan komunitas pengguna kendaraan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla yang didirikan di Surabaya pada 5 Juli 2014.
Saat itu, mereka kopdar (kopi darat/temu anggota) pertama kali
Saat itu juga dibuat kesepakatan untuk membentuk sebuah komunitas yang beranggotakan para pemilik kendaraan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sebagai wadah saling bertukar pikiran masalah teknis maupun non teknis masing-masing kendaraan.
Selain itu sebagai media menambah teman, sahabat, saudara, dan keluarga dari pemilik kendaraan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.

SURABAYA TRIBUN NEWS

Mentari Internasional School tanam mangrove di Pariaman

on Thursday, January 12, 2017


Pariaman, Sumbar - Puluhan pelajar asal Mentari Internasional School Bintaro, Jakarta, mengunjungi Konservasi Penyu di Kota Pariaman, Sumatera Barat dan melakukan penanaman puluhan batang bibit mangrove di kawasan itu.

"Para pelajar juga melakukan kegiatan penanaman terumbu karang dan pelepasan tukik atau anak penyu ke laut bebas," kata Staf Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan setempat Adrian Syaputra di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan, kunjungan pelajar Mentari Internasional School tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun untuk menuntaskan beberapa program atau mata pelajaran kelas X.

"Mereka tidak hanya melakukan kegiatan pelestarian lingkungan saja, namun juga diberikan penjelasan ilmu pengetahuan tentang terumbu karang, penyu, tanaman bakau dan lainnya" katanya.

Ia menjelaskan, beberapa materi yang diberikan seperti pemahaman tentang habitat penyu, mulai dari proses peneluran, inkubasi, penetasan, perawatan hingga penyu dilepas ke laut bebas.

Selain itu, pelajar juga diberikan pemahaman upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam seperti tidak mengonsumsi telur penyu.

"Kita berharap dengan pemberian sejumlah materi terkait lingkungan tersebut para pelajar dapat menjaga dan mengaplikasikannya sehingga alam tetap lestari," kata dia.

Sementara itu salah seorang guru Mentari Internasional School Iskandar mengatakan, kegiatan sosial lingkungan tersebut dilakukan sejak 8 hingga 13 Januari 2017 di Sumbar.

"Salah satu tujuan kegiatan ini yaitu mengenalkan kepada anak didik tentang kebudayaan asli Minangkabau dan penerapannya di lapangan setelah memperoleh materi di kelas," kata dia.

Beberapa mata pelajaran yang dilibatkan, yaitu agama, sejarah dan biologi yang diaplikasikan dalam satu kegiatan secara bersamaan.

"Kegiatan sosial lingkungan ini wajib diikuti oleh seluruh pelajar kelas IX, oleh karena itu sejak 2012 hingga 2016 kami selalu mengunjungi Kota Pariaman," ujar dia.

ANTARA

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Locations of visitors to this page