Rudi Hartono sosok pemuda desa asal Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Ia mampu memperkenalkan mangrove berbasis digital ke seluruh masyarakat yang ada di Indonesia, mangrove berbasis digital ini satu-satu nya di Kalbar, dan hanya baru dapat dijumpai di lokasi Ekowisata Telok Bediri.
Rudi Hartono satu diantara Pemuda Desa Sungai Kupah menjelaskan, jika dirinya dan pemuda desa lainnya membuat metode penanaman mangrove berbasis digital ini dengan alasan agar wisatawan bisa melihat langsung pertumbuhan mangrove tanpa harus kembali lagi ke lokasi menanam.
“Jadi para wisatawan yang tinggal jauh bisa melihat pertumbuhan nya melalui handphone yang telah di tetapkan titik koordinat nya, tanpa kembali ke sini lagi, ini bukan melarang wisatawan kembali lagi ke sini, tetapi biar mempermudah untuk wisatawan melihat pertumbuhan mangrove nya,” katanya usai ditemui langsung di Sungai Kupah, Kubu Raya, Selasa (24/5/2022).
Lanjut dia, menanam mangrove pun bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan Online dan Offline. Namun, lebih banyak masyarakat yang memilih menanam secara online.
“Mereka datang ke sini, nanti akan diregistrasi namanya, setelah registrasi diisi nanti pengelola akan membawa wisatawan untuk langsung memilih bibit. Usai memilih bibit nantinya wisatawan akan di bawa oleh pengelola untuk menunjukkan titik koordinat yang akan di tanam oleh wisatawan,” tuturnya.
Sertifikat online nantinya akan di kirimkan ke wisatawan jika sudah selesai melakukan penanaman mangrove secara digital, dan di dalam sertifikat tersebut pun berisikan foto wisatawan yang sedang menanam mangrove, kode pohon yang ditanam, dan juga tanda tangan Kepala Desa.
“Aplikasi yang digunakan ada di playstore, namun aplikasi tersebut sebelumnya memang digunakan untuk menetapkan titik koordinat rumah pribadi maupun tempat usaha, nah kami mencoba memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menetapkan titik koordinat mangrove secara digital, dan ternyata bisa, maka dari itu kami bersama pemuda desa lainnya terus memperkenalkan mangrove digital ini,” ucapnya.
Rudi pun berharap agar kedepannya mangrove berbasis digital ini akan terus berkembang di waktu yang akan datang.