Jakarta ( Berita ) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan para pemimpin daerah dengan hutan mangrove luas untuk melakukan rehabilitasi hutan mangrove.
“Saya menyerukan kepada seluruh pemimpin di daerah utamanya di Sumatera, Jawa dan daerah-daerah yang memiliki hutan mangrove yang luas untuk dengan serius melaksanakan rehabilitasi dan penghutanan kembali,” kata Presiden seusai melakukan penanaman dan peninjauan mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, Senin[07/06].
Presiden berharap anggaran yang dikeluarkan, petugas, pengawas serta polisi hutan yang khusus bertugas di kawasan hutan mangrove juga harus cukup agar dapat mencapai hasil maksimal. “Ajak dunia usaha, libatkan masyarakat sehingga (tercipta) community based rehabilitation,” kata Kepala Negara. Menurut Presiden , kelestarian hutan mangrove membutuhkan tanggung jawab, kepemimpinan dan kesadaran bersama.
“Saya akan melihat nanti implementasi,” katanya seraya menambahkan bahwa keberhasilan pemeliharaan lingkungan merupakan salah satu tanggung jawab moral pemimpin abad 21.
Berbicara di hadapan wartawan dari atas perahu karet yang membawanya berkeliling melihat kondisi hutan mangrove di TWA Angke Kapuk, Presiden memaparkan arti penting hutan mangrove bagi ekosistem.
“Hutan mangrove tentunya salah satu ekosistem yang harus
kita pelihara, menjadi tekad kita ,bangsa Indonesia untuk mulai sekarang sangat serius untuk memelihara lingkungan,” katanya.
Indonesia, kata Presiden, memiliki hampir delapan juta hektare kawasan mangrove yang tersebar di seluruh tanah air meskipun yang terbanyak di wilayah Sumatera, sebagian di jawa dan tempat-tempat lain.
“Itu merupakan ekosistem yang sangat penting di pinggir
pantai. Kalau ekosistem ini rusak maka akan terganggu kehidupan ikan, burung, penyediaan air bersih. Kalau ada tsunami, tidak ada penahan yang memadai dan kerusakan-kerusakan lain yang tentunya sangat mempengaruhi kehidupan,” katanya. Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan komitmennya untuk selalu mengajak bangsa dan rakyat Indonesia memelihara lingkungan demi anak cucu dan generasi sekarang.
Turut mendampingi Presiden adalah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah salah satu kawasan konservasi alam seluas 99,82 hektare yang berekosistem mangrove atau bakau. Kawasan itu ditetapkan sebagai kawasan hutan wisata yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan penghutanan kembali atau rehabilitasi hutan mangrove dan kegiatan pariwisata alam.
Tanam Mangrove Di TWA Angke Kapuk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanam mangrove dan meninjau Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Senin[07/06] pagi. Turut mendampingi Presiden adalah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah salah satu kawasan konservasi alam seluas 99,82 hektar yang berekosistem mangrove atau bakau.
Kawasan itu ditetapkan sebagai kawasan hutan wisata yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan penghutanan kembali atau rehabilitasi hutan mangrove dan kegiatan pariwisata alam.
Menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kementerian Kehutanan telah melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah DKI Jakarta untuk selama lima tahun menyiapkan lebih kurang 9 juta mangrove.
“Sudah beberapa kali kita melakukan penanaman bersama di sini, di belakang, di Teluk Angke itu sudah dua kali, kemudian di Ancol dan di beberapa tempat,” katanya.Menhut mengatakan kerusakan mangrove, pantai dan Teluk Jakarta luar biasa, terutama sampah. “Jadi musuh utamanya itu justru sampah. Mangrove kita, di pantai-pantai Teluk Jakarta seperti supermarket, apa juga ada, kasur ada, bantal ada, sampah apa juga ada, itu yang menjadi kendala utama,” katanya. Oleh karena itu, lanjut dia, rehabilitasi mangrove yang sangat penting dilakukan semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat luas atau LSM.(ant)
Sumber: Berita Sore
0 komentar:
Post a Comment