PMI Siap Tanam 225.000 Mangrove di Aceh Jaya

on Saturday, March 11, 2017

ACEH JAYA,  – Sebagai wilayah yang sebagian besarnya pernah dihancurkan oleh tsunami pada 26 Desember 2004, Aceh Jaya telah kehilangan banyak hutan pantai akibat bencana tersebut dan menggugah Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan  program mitigasi terpadu di Kabupaten Aceh Jaya. Salah satunya dengan kegiatan penanaman kembali hutan pantai di pesisir Aceh Jaya.
Secara simbolis penanaman mangrove dilakukan oleh Pengurus PMI Pusat, PMI Provinsi Aceh, PMI Aceh Jaya, serta Relawan PMI dan anggota SIBAT (siaga bencana berbasis masyarakat) di desa Ceunamprong pada. Simbolis ini sebagai awal dimulainya program penanaman mangrove hasil pembibitan relawan dan sibat di Aceh Jaya.
“Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan pengelolaan yang baik dari tumbuhnya hutan mangrove. Kedepan jika tumbuh besar, bisa menjadi objek wisata. Jika ditambah nilai edukasi di dalam pengelolaannya, maka daerah wisata ini bisa ditingkatkan menjadi daerah ekowisata,” demikian dikatakan Bapak Teuku Ardiansyah Pengurus PMI Provinsi Aceh yang ikut melakukan penanaman, seperti dikutip dari laman PMI, Rabu (11/1/2017).
Dalam proses penguatan kembali hutan pantai ini, PMI melibatkan pakar dari Institut Pertanian Bogor. Proses pembibitan dilakukan langsung di daerah tanam agar angka pertumbuhan mangrove dapat tinggi. Selain itu proses pembibitan dan penanaman melibatkan langsung masyarakat sebagai penerima mamfaat dari tumbuhnya ekosistem pantai di daerah tersebut.
Untuk masing-masing desa jenis dan ragam mangrove sesuai dengan kondisi daerah tumbuh melalui rekomendasi hasil survey ahli dari IPB. Jumlah penanaman untuk Desa Lhok Geulumpang mangrove yang dibibitkan berjumlah 10.000 batang dan cemara 3.000 batang, Desa Meunasah Kulam 65.000 batang mangrove, Desa Krueng Noe 35.000 batang mangrove dan 1.000 batang cemara, Desa Ceunamprong 50.000 batang mangrove dan 1.000 batang cemara, Desa Krueng Tunong 65.000 batang mangrove dan 1.000 batang cemara. Total bibit siap tanam pada program PERTAMA tahap II ini berjumlah 225.000 batang mangrove dan 6.000 batang cemara.
Pada Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) tahap I PMI telah menanam 109.670 batang mangrove jenis Rizhophora, Carioptagal, Brueguera, Avicenia dan 7.562 batang vegetasi pantai seperti cemara, ketapang, dan pandan, serta tanaman produktif kelapa sejumlah 6.119 batang.
Dimana sebelumnya PMI telah melakukan pembibitan di 5 desa binaan PMI yaitu desa Lhok Geulumpang, Meunasah Kulam, Krueng No, Ceunamprong, dan Krung Tunong. Jenis-jenis tanaman mangrove yang dibibitkan diantaranya Rizhopora Apiculata, Rizhopora Murcronata, Avicenia dan Cemara.
Dikatakan Al Akbar Abubakar perwakilan Palang Merah Amerika, perkembangan pengetahuan tentang arti pentingnya hutan mangrove oleh masyarakat di apresiasi secara positif. Terbukti masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan-pelatihan yang PMI fasilitasi.
PMI juga telah memfasilitasi pelatihan mata pencarian alternatif melalui pemamfaatan hutan manggove bukan-kayu. Misalnya, Pelatihan pembuatan sirup, selai, permen dan dodol dari buah tanaman mangrove serta pelatihan budidaya lebah madu. PMI juga telah memberikan 8 koloni lebah jenis Apis Mellifera yang didatangkan dari Cibubur supaya masyarakat dapat langsung membudidayakannya.
Selanjutnya proses penanaman bibit mangrove siap tanam, akan dilakukan oleh Relawan PMI Aceh Jaya dan anggota SIBAT di masing-masing desa. Juga akan dilakukan perawatan agar perkembangan tanaman hutan pantai tumbuh dengan baik.

NETRAL NEWS

0 komentar:

Post a Comment

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Locations of visitors to this page