ACEH JAYA, – Sebagai wilayah yang
sebagian besarnya pernah dihancurkan oleh tsunami pada 26 Desember 2004,
Aceh Jaya telah kehilangan banyak hutan pantai akibat bencana tersebut
dan menggugah Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan program mitigasi
terpadu di Kabupaten Aceh Jaya. Salah satunya dengan kegiatan penanaman
kembali hutan pantai di pesisir Aceh Jaya.
Secara simbolis penanaman mangrove dilakukan oleh Pengurus PMI Pusat, PMI Provinsi Aceh, PMI Aceh Jaya, serta Relawan PMI
dan anggota SIBAT (siaga bencana berbasis masyarakat) di desa
Ceunamprong pada. Simbolis ini sebagai awal dimulainya program penanaman
mangrove hasil pembibitan relawan dan sibat di Aceh Jaya.
“Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan pengelolaan yang
baik dari tumbuhnya hutan mangrove. Kedepan jika tumbuh besar, bisa
menjadi objek wisata. Jika ditambah nilai edukasi di dalam
pengelolaannya, maka daerah wisata ini bisa ditingkatkan menjadi daerah
ekowisata,” demikian dikatakan Bapak Teuku Ardiansyah Pengurus PMI Provinsi Aceh yang ikut melakukan penanaman, seperti dikutip dari laman PMI, Rabu (11/1/2017).
Dalam proses penguatan kembali hutan pantai ini, PMI
melibatkan pakar dari Institut Pertanian Bogor. Proses pembibitan
dilakukan langsung di daerah tanam agar angka pertumbuhan mangrove dapat
tinggi. Selain itu proses pembibitan dan penanaman melibatkan langsung
masyarakat sebagai penerima mamfaat dari tumbuhnya ekosistem pantai di
daerah tersebut.
Untuk masing-masing desa jenis dan ragam
mangrove sesuai dengan kondisi daerah tumbuh melalui rekomendasi hasil
survey ahli dari IPB. Jumlah penanaman untuk Desa Lhok Geulumpang
mangrove yang dibibitkan berjumlah 10.000 batang dan cemara 3.000
batang, Desa Meunasah Kulam 65.000 batang mangrove, Desa Krueng Noe
35.000 batang mangrove dan 1.000 batang cemara, Desa Ceunamprong 50.000
batang mangrove dan 1.000 batang cemara, Desa Krueng Tunong 65.000
batang mangrove dan 1.000 batang cemara. Total bibit siap tanam pada
program PERTAMA tahap II ini berjumlah 225.000 batang mangrove dan 6.000
batang cemara.
Pada Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) tahap I PMI
telah menanam 109.670 batang mangrove jenis Rizhophora, Carioptagal,
Brueguera, Avicenia dan 7.562 batang vegetasi pantai seperti cemara,
ketapang, dan pandan, serta tanaman produktif kelapa sejumlah 6.119
batang.
Dimana sebelumnya PMI telah melakukan pembibitan di 5 desa binaan PMI
yaitu desa Lhok Geulumpang, Meunasah Kulam, Krueng No, Ceunamprong, dan
Krung Tunong. Jenis-jenis tanaman mangrove yang dibibitkan diantaranya
Rizhopora Apiculata, Rizhopora Murcronata, Avicenia dan Cemara.
Dikatakan Al Akbar Abubakar perwakilan Palang Merah Amerika,
perkembangan pengetahuan tentang arti pentingnya hutan mangrove oleh
masyarakat di apresiasi secara positif. Terbukti masyarakat sangat
antusias mengikuti pelatihan-pelatihan yang PMI fasilitasi.
PMI juga telah memfasilitasi pelatihan mata pencarian alternatif
melalui pemamfaatan hutan manggove bukan-kayu. Misalnya, Pelatihan
pembuatan sirup, selai, permen dan dodol dari buah tanaman mangrove
serta pelatihan budidaya lebah madu. PMI
juga telah memberikan 8 koloni lebah jenis Apis Mellifera yang
didatangkan dari Cibubur supaya masyarakat dapat langsung
membudidayakannya.
Selanjutnya proses penanaman bibit mangrove siap tanam, akan dilakukan oleh Relawan PMI
Aceh Jaya dan anggota SIBAT di masing-masing desa. Juga akan dilakukan
perawatan agar perkembangan tanaman hutan pantai tumbuh dengan baik.
NETRAL NEWS
Labels
- Aspire S3 S30 contest (1)
- Blogwalking (1)
- kuliner (1)
- mangrove (1)
- Pengenalan Spesies (1)
- Pustaka (1)
- surveyor (1)
- Tokoh (12)
- Toyota Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia (1)
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |
0 komentar:
Post a Comment