Bakau ternama yang berlokasi di teluk Waterloo tersebut baru-baru ini ditemukan dalam keadaan ditebang, sehingga memunculkan kekecawaan warga, lantaran telah terjadi perubahan tata letak yang signifikan. Selama ini, lokasi tersebut sering dikunjungi oleh fotografer amatir dan profesional, yang mencoba untuk menangkap gambar terbaik dari balik lensa mereka masing-masing.
Fotografer Landscape, Kane Gledhill pun berinisiatif menciptakan sebuah galeri online guna mengenang dan sekaligus mendokumentasikan sejarah pohon terkenal tersebut. Kawasan itu sering digunakan sebagai tempat pelatihan fotografi dan Gledhill meminta fotografer dan masyarakat untuk menyumbangkan gambar favorit mereka dari pohon tersebut untuk dimasukkan dalam galeri.
"Hal ini telah menjadi sebuah halaman tribute untuk menjaga kenangan hidup ... itu adalah bagian dari sejarah nyata," tukas Gledhil kepada laman ABC.
"Kita bisa melihat perubahan landscape dari waktu ke waktu serta ekosistem, sehingga merupakan cara untuk menjual pesan konservasi dan untuk menjaga orang-orang fokus pada betapa pentingnya ini eko-sistem kecil. "Fotografer selalu memiliki kemampuan untuk menjual ide dan pesan dalam menginspirasi orang."
Gledhill sendiri telah memfoto mangrove tersebut sejak tahun 2008.
"Itu adalah pohon besar dan di lokasi yang aman di mana seorang fotografer pemula bisa mengambil foto dari pohon tunggal di pantai, itu objek yang besar."
Seorang teman memberitahu Gledhill tentang penebangan bakau ini sekitar tiga minggu yang lalu.
"Saya datang dan melihat-lihat sendiri bahwa mangrove itu telah ditebang," katanya.
"Bakau itu ternyata memang telah dipotong tapi tunggul pohon masih utuh, dan dari bukti yang ada dapat diasumsikan bahwa bakau tersebut telah dirusak."
Dewan Kota Redland sedang menyelidiki bagaimana pohon itu ditebang.
Gambar lebih banyak lagi bisa anda lihat di galeri Gledhill.
0 komentar:
Post a Comment