Sri Lanka Nyatakan Negara pertama Pelindung Mangrove

on Thursday, May 21, 2015


Sri Lanka mengumumkan dirinya telah menjadi negara pertama yang berjanji untuk melindungi semua mangrove di wilayah Srilanka, dalam skema perjanjian kerjasama senilai US $ 3.400.000, yang notabene merupakan gabungan inisiatif antara pemerintahan Srilanka, Organisasi Nirlaba Seacology dan LSM Sudeesa.

Proyek ini rencananya akan melindungi 21.782 hektar hutan mangrove milik negara yang ada selama lima tahun ke depan, termasuk di dalamnya kegiatan penanaman kembali 9.600 hektar mangrove yang telah ditebang, sebagian besar untuk memberikan ruang bagi tambak udang atau karena kerusakan selama perang saudara yang berakhir pada tahun 2009.

Skema ini akan dijalankan oleh 15.000 wanita, termasuk banyak janda perang saudara, dari masyarakat berpenghasilan rendah di sekitar kawasan hutan mangrove. Mereka akan menerima pelatihan kerja alternatif dan kredit mikro, masing-masing sekitar $ 100 sebagai modal awal mendirikan usaha kecil. Sebagai gantinya, mereka akan memantau mangrove, memastikan bahwa tidak ada yang memotong pohon-pohon dan memperingatkan pihak berwenang, sehingga dapat memberikan dukungan legislatif, kepada siapa pun yang melakukannya. Para wanita di proyek ini juga akan diharapkan untuk berhenti menggunakan pohon bakau sebagai kayu bakar, dan masing-masing akan diberikan kompor hemat bahan bakar dari tanah liat dan dilatih bagaimana mengurangi bahan bakar dengan menggunakan sumber-sumber alternatif seperti beras-sekam dan kayu jenis cepat tumbuh.

Bagi Srilanka, Mangrove menduduki peran amat penting dalam memberi makan beberapa komunitas termiskin Sri Lanka, di negara di mana setengah protein berasal dari ikan di laguna pesisir yang ditopang oleh bakau.

Anuradha Wickramasinghe, Ketua Sudeesa, menyatakan bahwa proyek tersebut "membantu beberapa warga termiskin Sri Lanka menemukan penghidupan yang berkelanjutan", dan akan membantu untuk secara signifikan meningkatkan hasil perikanan yang saat ini rendah. Ia percaya bahwa keterlibatan perempuan sangat penting untuk skema karena mereka mengendalikan keuangan keluarga mereka: "Kami telah menemukan bahwa jika Anda ingin sebuah proyek sukses, peran wanita dalam masyarakat sangat vital dalam menjalankannya", katanya.

Jika berhasil, Direktur Eksekutif Seacology, Duane Silverstein percaya model untuk perlindungan hutan bakau dapat ditiru dalam konservasi dan restorasi ekosistem penting yang mendukung masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh dunia.

Sumber
Seacology (2015, May 12) Seacology launches nationwide mangrove project in Sri Lanka
BBC (2015, May 12) Sri Lanka first nation to protect all mangrove forests
New Scientist (2015, May 12) Sri Lanka first nation to promise full protection of mangroves

0 komentar:

Post a Comment

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Locations of visitors to this page